Minggu, 10 November 2013

Pernikahan Putri Bungsu Abah Haji, Ibu Ratu Siti Ali Nurbadriyah Arum .SE dengan Bapak Teguh Budi Prakoso di Pondok Pesantren Nurussamawati Wal-Ardhi Indasa Nususiyyati Unggulan

          Serang (Redaksi MA NWIN), Minggu 03 November 2013, bertempat di Pondok pesantren Nurussamawati Wal-Ardhi Indasa Nususiyyati Unggulan acara pernikahan ini sangat mewah sekali, salah satunyanya di hadiri oleh bapak Kapolda Banten.





Bapak Kapolda Banten mengatakan :
Bahwa pendidikan pada saat ini secara luas harus di benahi adalah hanjar-hanjarnya. Kemudian yang tidak kalah penting yaitu pendidik atau guru harus di siapkan kompetensi pendidikan. Pendidikan ada 3 macam aspek yaitu  :
1. Aspek koniktif
2. Aspektif
3. Psikomotorik
Koniktif adalah ilmu pengetahuan IQ nya. Aspektif adalah keahlian dan moralnya, dan psikomotorik adalah keahlian dan kerapiannya, psikomotorik harus berkinerja antara koniktif dan aspektif. Murid-murid harus di siapkan pendidiknya 3 aspek tersebut.



Bapak Kapolda Banten mengatakan :
Bahwa kepolisian itu bagus, di Saka Bhayangkara ada pelatih dan pembina yang mengajarkan bagaimana menolong orang dan mengayomi masyarakat.



Bapak Kapolda Banten mengatakan :
Bahwa anak masuk ke dalam Pondok Pesantren tidak seperti dulu lagi. Karena sudah maju, dulu kan agama, sekarang ada pengetahuan agama, pengetahuan umum, iman takwanya kepada Allah SWT dan disiplinnya. Kalau pendidikan umum, pendidikan agamanya kurang lebih baik. Di pesantren agama pinter, ngajinya pinter, tajwid dan pinter tafsirnya. Bisa menghayati, bisa memahami, aplikasikan kelapaugah, ada aspek kepentingan dan kebutuhan.




Bapak Kapolda Banten mengatakan :
Bahwa pernikahan ini sangat baik, bisa bersilaturahmi. Karena pernikahan dilakukan hanya satu kali dalam seumur hidup, menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah.



Teks/Foto : Redaksi MA NWIN
Email : redaksimanwinunggulan@yahoo.co.id

Selasa, 02 April 2013

Pencak Silat masuk kedalam kurikulum mata pelajaran mulok

          Serang (Redaksi MA NWIN), Sabtu 21 September 2013, bertempat di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten telah dilangsungkannya acara Launching Pencak Silat masuk dalam kurikulum mata pelajaran muatan lokal, yang dihadiri langsung oleh Menteri Agama Bpk. Suryadharma Ali, Ketua DPRD Prov. Banten / Ketua Asosiasi Pencak Silat Tradisional Banten Indonesia, Abah Haji selaku Guru Besar IPSI Panca Tunggal Serba Guna Panca Buana Tengah Bambu Kuning Pendekar Banten, dan Para Pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Banten.


Acara ini diikuti oleh seluruh siswa MIN, MTS dan MA se-Provinsi Banten. Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Agama, dalam sambutannya beliau menyambut gembira acara ini karena para generasi muda memiliki tekad yangkuatdalam mempertahankan salah satu identitas bangsa dan bertekad untuk mengembangkannya. Beliau mengatakan bahwa pencak silat merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih tetap hidup, terus tumbuh dan lestari. 



          Pencak silat sudah melekat kuat semenjak masa pra sejarah leluhur kita yang menjadikannya sebagai alat bela diri untuk mempertahankan hidup ditengah-tengah ancaman lingkungan alam sekitar yang masih keras, dan beliau mengatakan pencak silat merupakan pendidikan karakter bangsa.Beliau sangat mendukung jika di Provinsi Banten pencak silat dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah-sekolah.
“Mari kita lestarikan dan dukung pencak silat sebagai mulok yang akan memperkuat pembentukan jati diri kita, dan menjadi instrumen bagi kita untuk semakin mencintai peradaban bangsa” ujar Menag diakhir sambutannya. 

                Madrasah Aliyah Nurussamawati Wal-Ardhi Indasa Nususiyyati Unggulan bangga bahwa pencak silat di jadikan muatan lokal, karena Madrasah Aliyah Nurussamawati Wal-Ardhi Indasa Nususiyyati Unggulan telah melaksanakan pencak silat sebelum menjadi muatan lokal. Oleh karena itu, marilah kita sebagai siswa-siswi melestarikan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia yang di jadikan sebagai pedoman bela diri, bela bangsa, bela negara, dan bela agama. 








Teks/Foto : Redaksi MA NWIN
Email : redaksimanwinunggulan@yahoo.co.id

Minggu, 17 Februari 2013

Pencak Silat masuk kedalam kurikulum mata pelajaran mulok

          Serang (Redaksi MA NWIN), Sabtu 21 September 2013, bertempat di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten telah dilangsungkannya acara Launching Pencak Silat masuk dalam kurikulum mata pelajaran muatan lokal, yang dihadiri langsung oleh Menteri Agama Bpk. Suryadharma Ali, Ketua DPRD Prov. Banten / Ketua Asosiasi Pencak Silat Tradisional Banten Indonesia, Abah Haji selaku Guru Besar IPSI Panca Tunggal Serba Guna Panca Buana Tengah Bambu Kuning Pendekar Banten, dan Para Pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Banten.

Acara ini diikuti oleh seluruh siswa MIN, MTS dan MA se-Provinsi Banten. Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Agama, dalam sambutannya beliau menyambut gembira acara ini karena para generasi muda memiliki tekad yangkuatdalam mempertahankan salah satu identitas bangsa dan bertekad untuk mengembangkannya. Beliau mengatakan bahwa pencak silat merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih tetap hidup, terus tumbuh dan lestari. 



          Pencak silat sudah melekat kuat semenjak masa pra sejarah leluhur kita yang menjadikannya sebagai alat bela diri untuk mempertahankan hidup ditengah-tengah ancaman lingkungan alam sekitar yang masih keras, dan beliau mengatakan pencak silat merupakan pendidikan karakter bangsa.Beliau sangat mendukung jika di Provinsi Banten pencak silat dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah-sekolah.
“Mari kita lestarikan dan dukung pencak silat sebagai mulok yang akan memperkuat pembentukan jati diri kita, dan menjadi instrumen bagi kita untuk semakin mencintai peradaban bangsa” ujar Menag diakhir sambutannya. 

                Madrasah Aliyah Nurussamawati Wal-Ardhi Indasa Nususiyyati Unggulan bangga bahwa pencak silat di jadikan muatan lokal, karena Madrasah Aliyah Nurussamawati Wal-Ardhi Indasa Nususiyyati Unggulan telah melaksanakan pencak silat sebelum menjadi muatan lokal. Oleh karena itu, marilah kita sebagai siswa-siswi melestarikan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia yang di jadikan sebagai pedoman bela diri, bela bangsa, bela negara, dan bela agama. 








Teks/Foto : Redaksi MA NWIN
Email : redaksimanwinunggulan@yahoo.co.id